Pernah mendengar kasus vape meledak di mulut atau di tempat tidur? Berita ledakan vape yang beredar membuat vapers lainnya khawatir karena takut mengalami hal sama. Kekhawatiran tersebut terjadi karena para vapers tidak tahu vape meledak karena apa sehingga tidak tahu bagaimana cara mengantisipasinya.
Tenang, kasus vape meledak bisa kamu cegah. Ketahui faktor penyebabnya agar kamu bisa lebih hati-hati sehingga bisa menikmati pengalaman nge-vape aman dan tenang. Simak apa saja yang bisa membuat vape meledak di artikel ini selengkapnya!
Penyebab Vape Meledak
Alasan vape bisa meledak bisa banyak hal. Selain kecerobohan pengguna, vape yang meledak bisa terjadi karena kualitas dari device itu sendiri. Baik dari pengguna maupun device bisa menjadi faktor yang menyebabkan vape meledak.
Untuk lebih detailnya, Vape On telah mengulik apa saja penyebab vape meledak, diantaranya:
1. Kualitas Device
Vape menggunakan baterai lithium-ion yang sensitif dengan suhu dan arus listrik. Baterai vape lithium-ion tidak tahan suhu tinggi. Apabila terekspos panas berlebihan, vape akan mengalami thermal runaway, yaitu reaksi kimia berantai di dalam baterai yang sulit dihentikan, menyebabkan baterai menggelembung, dan berakhir dengan ledakan.
Device yang rusak membuat arus listrik tidak stabil. Ketidakstabilan aliran listrik yang terlalu besar membuat baterai terbebani secara berlebihan. Kondisi ini memperbesar risiko terjadinya short circuit yang bisa menyebabkan baterai meledak.
Studi yang telah dilakukan FEMA (US Fire Administration) menunjukkan vape yang dibiarkan terisi daya pada pengisi daya (charger) yang tidak sesuai dapat menjadi penyebab utama ledakan.
Menurut studi tersebut, banyak vapers yang menggunakan charger ponsel atau perangkat elektronik lain untuk mengisi daya vape. Padahal, setiap perangkat memiliki spesifikasi tegangan dan arus listrik yang berbeda. Jika charger yang dipakai tidak sesuai, baterai lithium-ion vape bisa mengalami overcharge atau overheat. Inilah yang menyebabkan fenomena thermal runaway dalam kasus ini.
2. Kelalaian Pengguna
Kelalaian dari pengguna vape bisa terjadi karena ketidaktahuan penggunaan, perawatan, atau penyimpanan vape. Vape bisa meledak karena tidak tahu cara setting device dengan benar.
Kasus yang banyak terjadi adalah device vape mengalami pemanasan berlebihan karena selalu firing terus menerus (overheat). Ketika kamu terus puffing tanpa henti, vape bisa panas karena baterai dipaksa terus bekerja. Hal ini bisa membuat device mengalami korsleting sehingga bisa muncul ledakan.
Tak hanya itu, kasus vape meledak bisa terjadi karena lupa mematikan tombol off pada device dan tombol dalam kondisi mengaktifkan firing. Hal ini juga bisa membuat vape tiba-tiba meledak karena arus listrik terus mengalir dari baterai ke coil.
Saat device disimpan dalam kondisi tombol firing menyala, pemanasan terus terjadi. Jika vape disimpan di kantong dan suhu di luar panas, vape akan semakin memanas. Kondisi ini bisa semakin memicu vape meledak.
Kelalaian yang lainnya adalah memodifikasi device tanpa memahami ilmunya. Vapers yang memodifikasi dengan komponen yang murah tanpa tahu kualitasnya. Baterai atau komponen vape lain yang tidak jelas asal usulnya patut dicurigai karena tidak melewati proses quality control sesuai standar.
Modifikasi device tidak bisa dilakukan sembarangan. Para vapers baru atau yang tidak pernah melakukan patut waspada karena kesalahan modifikasi bisa membahayakan, salah satunya vape bisa meledak.
Ada kasus baterai vape meledak di Indonesia yang tercatat. Kamu bisa baca di Kasus Vape Meledak di Indonesia dan Luar Negeri.
Tips Mencegah Vape Meledak Menurut FDA
U.S. Food and Drug Administration telah merilis sejumlah tips untuk menghindari kasus meledak pada vape, diantaranya:
1. Gunakan Device Vape yang Aman
Tips pertama yang bisa kamu ikuti adalah memilih vape yang memiliki fitur keamanan. FDA menyebutkan fitur keamanan untuk mencegah vape meledak adalah kunci tombol firing dan perlindungan dari overcharging.
Pilih device yang memilih kunci tombol firing agar device tidak aktif sendiri saat disimpan. Semantara itu, fitur overcharging bisa mencegah device kepanasan dan menghindari korsleting yang memicu ledakan.
2. Simpan Baterai dengan Benar
Simpan baterai di wadah khusu untuk mencegah kontak dengan benda logam. Jangan biarkan baterai bersentuhan dengan koin, kunci, atau logam lain di saku celana.
Kontak dengan benda-benda tersebut bisa menyebabkan korsleting antara kutub positif dan negatif baterai yang kemudian memicu panas berlebih dan menimbulkan kebakaran.
3. Jangan Isi Daya dengan Charger HP/Tablet
Setiap vape memiliki spesifikasi daya yang berbeda dengan ponsel atau tablet. Oleh karena itu, gunakan charger yang kamu beli saat membeli device. Device yang tidak kompatibel membuat arus terlalu besar dan tidak stabil sehingga baterai cepat panas dan rusak.
4. Jangan Isi Daya Semalaman
Lepas charger sebelum tidur adalah salah satu upaya preventif yang bisa dilakukan dengan mudah. Jangan sampai meninggalkan device terhubung dengan charger atau baterai akan mengalami overcharging dan overheat sekaligus.
5. Ganti Baterai Secara Berkala
Ganti secara berkala baterai vape karena baterai yang telah lama memiliki performa yang pasti menurun. Jika device vape memiliki baterai yang tidak bisa diganti, segera hubungi produsen untuk mendapatkan solusinya.
Itulah penyebab dan tips mencegah vape meledak. Kamu bisa meminimalisir risiko dengan memahami penyebab dan mengikuti tips FDA yang sudah disebutkan. Pastikan untuk vaping dengan benar untuk meminimalisir risiko keselamatan dan kesehatan.
Yuk, selalu waspada dan hati-hati dengan apapun device yang kamu gunakan. Jangan berhenti di kamu, pastikan teman vapers-mu tahu insight ini agar bisa sama-sama vaping dengan mana!
Vape makin nyaman tanpa ada gangguan, artikel berikut akan membantumu menyelesaikan masalah:




