Bingung Hukum Vape Saat Puasa? Ini Jawabannya

hukum vape saat puasa

Kamu vapers dan bingung apakah masih bisa nge-vape saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Ada berbagai pendapat tentang hukum vape. Namun, bagaimana hukum vape saat puasa? Inilah yang masih menjadi pertanyaan.

Sebelum akhirnya memutuskan akan nge-vape, cari tahu dulu bagaimana Islam menghukumi vape saat puasa agar ibadahmu tidak percuma. Vape On secara khusus membahas hukum vape saat puasa menurut Islam. Simak baik-baik, ya, vapers muslim!

Bagaimana Hukum Vape Saat Puasa?

Banyak pertanyaan yang masuk ke Vape On tentang hukum vape saat puasa. Apakah boleh vape saat puasa bagi para vapers muslim? Pertanyaan ini selalu terulang terutama saat memasuki bulan suci Ramadhan. Makan dan minum yang masuk ke dalam tubuh sudah jelas membatalkan puasa, tetapi bagaimana dengan uap vape yang masuk mulut?

Vape atau rokok elektrik memiliki hukum yang sama dengan hukum merokok konvensional. Hukum ini dibahas dalam hukum Fiqih. Hukum Fiqih merupakan ilmu tentang hukum-hukum syariat yang berkaitan dengan perilaku manusia. Menurut media besar organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di NU Online, hukum fiqih digali oleh ulama mujtahid dari dalil-dalil.

Untuk mengetahui apakah vape membatalkan puasa atau tidak, kita perlu tahu perkara yang membatalkan puasa (disebut dengan ‘ain). Nah, ilmu fiqih telah membahas perkara ini. 

Berdasarkan penjelasan Ibnu Qasim Al-Ghazi dalam Fathul Qarib penjelas kitab Taqrib, ada 10 hal yang membatalkan puasa, yaitu:

  1. Masuknya sesuatu ke tubuh lewat lubang-lubang
  2. Masuknya sesuatu ke tubuh melalui sesuatu yang pada asalnya tidak berlubang.
  3. Huqnah, berobat dengan cara memasukkan obat atau benda melalui qubul (lubang bagian depan) atau dubur (lubang bagian belakang)
  4. Muntah dengan sengaja
  5. Melakukan hubungan suami istri di siang hari saat puasa dengan sengaja
  6. Keluar air mani (sperma) sebab bersentuhan kulit
  7. Haid
  8. Nifas
  9. Mengalami gangguan jiwa atau gila (junun) saat sedang berpuasa
  10. Murtad atau keluar dari agama Islam

Sesuatu yang masuk ke dalam tubuh lewat lubang tubuh manusia bisa membatalkan puasa. Menurut Syekh Zakariya al-Anshari dalam kitab Fathul Wahhab, sesuatu penyebab ‘ain atau membatalkan puasa tersebut seperti makanan, minuman, obat, dan beda lainnya. 

Dalam bahasa Arab, merokok atau syurbud dukhan berarti minum atau mengisap asap. Oleh karena itu, para ulama berpendapat bahwa merokok membatalkan puasa karena proses mengisap vape dilakukan melalui lubang tubuh (mulut atau hidung) yang hal tersebut masuk dalam dalam perkara yang membatalkan puasa.

Syekh Sulaiman al-‘Ujaili dari Mazhab Syafi’i menyebutkan dalam kitabnya Hasyiyatul Jamal:

 وَمِنْ الْعَيْنِ الدُّخَانُ لَكِنْ عَلَى تَفْصِيلٍ فَإِنْ كَانَ الَّذِي يَشْرَبُ الْآنَ مِنْ الدَّوَاةِ الْمَعْرُوفَةِ أَفْطَرَ وَإِنْ كَانَ غَيْرَهُ كَدُخَانِ الطَّبِيخِ لَمْ يُفْطِرْ هَذَا هُوَ الْمُعْتَمَدُ 

Artinya: Dan termasuk dari ‘ain (hal yang membatalkan puasa) adalah asap, tetapi mesti dipilah. Jika asap/uap itu adalah yang terkenal diisap sekarang ini (maksudnya tembakau) maka puasanya batal. Tapi jika asap/uap lain, seperti asap/uap masakan, maka tidak membatalkan puasa. Ini adalah pendapat yang mu’tamad (dirujuk ulama karena kuat argumentasinya). (Lihat: Sulaiman al-‘Ujaili, Hasyiyatul Jumal ‘ala Syarhil Minhaj, Beirut, Darul Fikr, juz 2 halaman: 317) 

Sementara itu, Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj menyebutkan bahwa rokok membatalkan puasa karena memiliki ‘sensasi’ tertentu yang dapat dirasakan dari kandungan tembakaunya.

Oleh karena itu, kamu wajib hati-hati dan memahami huku vape saat puasa karena vape bisa membatalkan. Jika masih mau nge-vape, lakukan di luar jam puasa, atau setelah waktu berbuka puasa dan sebelum imsak.

Tips untuk Para Vapers yang Menjalankan Puasa

Berhenti nge-vape secara mendadak bisa menyebabkan kamu sakit, mual hingga depresi karena kamu langsung memutus konsumsi nikotin. Oleh karena itu, kamu perlu mengatur penggunaan vape dengan baik agar tidak mengalami hal tersebut.

Berikut tips nge-vape saat puasa yang bisa kamu ikuti:

  1. Atur Frekuensi Puffing
    Sebelum memasuki bulan Ramadhan atau hari puasamu, kurangi frekuensi vaping secara perlahan. Saat puasa, jangan langsung nge-vape setelah makan untuk membatalkan puasa karena tubuh memerlukan waktu penyesuaian, apalagi setelah berjam-jam perutmu kosong.
  2. Gunakan di Waktu Diperbolehkan
    Sebenarnya, ada banyak waktu yang yang bisa kamu gunakan untuk nge-vape saat hari-hari kamu berpuasa. Kamu bisa nge-vape tanpa harus membatalkan puasa. Oleh karena itu, jauhkan diri dari jangkauan vape agar bisa menahan diri.
  3. Pilih Kadar Nikotin Lebih Rendah
    Dengan mengurangi kadar nikotin selama Ramadhan, kamu bisa lebih mudah menahan diri saat siang hari. Hal ini akan membantu tubuhmu beradaptasi lebih baik dan mengurangi ketergantungan.

Pada akhirnya, hukum vape saat puasa jelas membatalkan ibadah sebagaimana halnya rokok. Sebagai muslim, kita perlu menahan diri hingga waktu berbuka tiba. Ramadhan bisa menjadi momentum berharga untuk melatih kesabaran sekaligus mengurangi ketergantungan kita pada nikotin sekaligus vape. 

Bagaimana? Sudah paham hukum vape saat puasa ‘kan? Dengan memahami hukum vape saat puasa, kita bisa mengatur kebiasaan dengan bijak. Para vapers juga tetap bisa menjalankan ibadah tanpa harus mengurangi kualitas puasanya.

Yuk, bagikan artikel ini ke teman muslimmu yang nge-vape sekarang agar ibadah makin khidmat dan dapat pahala puasa!

Vape makin nyaman tanpa ada gangguan, artikel berikut akan membantumu menyelesaikan masalah:

Bagikan melalui :

WhatsApp
X
Facebook
Telegram