Sejumlah perokok banyak yang terpaksa harus berhenti karena keadaan. Selain alasan kesehatan, banyak diantaranya yang berhenti untuk anak dan keluarga. Cara berhenti merokok secara bertahap banyak dicari karena berhenti merokok secara mendadak cenderung sulit bagi mereka.
Padahal, berhenti merokok tidak selalu mudah, terutama bagi perokok yang sudah lama ketergantungan nikotin. Oleh karena itu, vape hadir sebagai alternatif yang bisa kamu pertimbangkan karena kamu bisa mengontrol nikotin yang kamu konsumsi.`
Kenapa harus vape? Kenapa berhenti merokok bertahap disarankan? Kami membahasnya secara khusus di sini!
Cara Berhenti Merokok Secara Bertahap
Cara berhenti merokok secara bertahap bisa kamu lakukan dengan berpindah ke vape. Pada awal seseorang mau berhenti merokok, kesiapan mental dan emosional biasanya masih belum mantap.
Oleh karena itu, vape bisa menjadi salah satu alternatif perokok yang mau berhenti. Vape adalah alternatif rokok konvensional karena kadar nikotin bisa diatur dan vape tidak lebih berbahaya dari rokok konvensional menurut kajian dari BRIN yang baru-baru ini dipublikasikan.
Yuk, bahas satu per satu kenapa kamu bisa memilih jalan vape!
Kenapa Harus Vape?
Nah, untuk menjelaskan kenapa vape menjadi cara berhenti merokok secara bertahap, baca alasan kenapa vape harus kamu pertimbangkan:
1. Risiko Rokok Lebih Rendah
Vape dianggap memiliki risiko yang lebih rendah dari rokok konvensional. Bagaimana bisa demikian? Risiko vape lebih rendah karena sejumlah senyawa toksikan utama yang diujikan terbukti lebih rendah dari rokok konvensional.
Pada November lalu, BRIN telah menyampaikan hasilnya pada November lalu. Hasil uji penelitian akan dijelaskan dalam poin selanjutnya.
Tidak hanya itu, vape dianggap sebagai alternatif karena tidak melalui proses pembakaran. Tidak adanya pembakaran berarti vape tidak menghasilkan tar dan banyak zat berbahaya yang biasanya ditemukan dalam asap rokok.
2. Kadar Nikotin Bisa Diatur
Salah satu keuntungan terbesar vape adalah kemudahan dalam memilih dan menurunkan kadar nikotin. Pada liquid vape, kamu bisa memilih liquid dengan kadar nikotin tinggi hingga rendah secara berangsur-angsur.
Di pasar Indonesia, kadar nikotin tertinggi pada vape biasanya sampai 30mg sedangkan kadar nikotin rendah bisa 3mg hingga 0mg. Nah, mulai dari kadar tinggi hingga nol nikotin, pengguna bisa menyesuaikan sesuai kebutuhan dan kebiasaan merokoknya.
Pengaturan dosis nikotin ini memungkinkan kamu berhenti merokok secara bertahap sehingga mengurangi gejala putus nikotin dan meningkatkan peluang keberhasilan.
Baca Juga: Liquid Tanpa Nikotin? Baca Penjelasannya di Sini
3. Biaya Lebih Terjangkau
Dalam jangka panjang, biaya vape cenderung lebih ekonomis dibandingkan membeli rokok setiap hari. Pengguna vape hanya perlu investasi di awal pada perangkat. Selanjutnya, pengguna hanya perlu membeli liquid dan coil secara berkala.
Dengan pemakaian yang tepat, biaya vape per bulan bisa jauh lebih rendah dibandingkan kebiasaan merokok. Terutama bagi perokok berat yang biasanya menghabiskan beberapa bungkus per hari.
Laporan BRIN Tentang Risiko Vape yang Lebih Rendah
BRIN memaparkan hasil uji laboratorium dari studi yang berjudul “Evaluation of Laboratory Tests for E-Cigarettes in Indonesia Based on WHO’s Nine Toxicants”. Penelitian ini menganalisis 60 sampel vape dan membandingkannya dengan tiga jenis rokok konvensional.
Fokus pengujian mengacu pada sembilan senyawa toksik utama yang ditetapkan WHO, seperti formaldehida, asetaldehida, akrolein, benzena, karbon monoksida, hingga dua nitrosamin spesifik tembakau (NNN dan NNK).
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan signifikan antara emisi vape dan rokok biasa. Tingkat toksikan pada vape tercatat jauh lebih rendah, dengan formaldehida sekitar 10 kali lebih rendah, akrolein 115 kali lebih rendah, dan benzena hingga 6.000 kali lebih rendah.
Bahkan beberapa senyawa berbahaya seperti karbon monoksida, 1,3-butadiena, NNN, dan NNK tidak terdeteksi sama sekali. Hal tersebut menunjukkan bahwa profil toksik emisi vape secara keseluruhan jauh lebih rendah dari rokok konvensional.
Baca selengkapnya di Hasil Riset BRIN 2025 Tentang Vape
Dampak Berhenti Merokok Secara Mendadak
Mau berhenti? Sebaiknya, kamu memilih cara berhenti merokok secara bertahap karena berhenti merokok secara tiba tiba bisa membuat kamu mengalami sejumlah gejala. Cold turkey atau berhenti mendadak bisa menimbulkan efek putus nikotin yang bisa menyiksa para vapers.
Tubuh para vapers yang berhenti merokok secara mendadak akan mengalami kaget karena mengalami sindrom putus nikotin (Nicotine Withdrawal Syndrome).
Kondisi tersebut merupakan proses detoksifikasi tubuh. Adapun efek yang akan kamu rasakan saat berhenti merokok secara mendadak, diantaranya:
- Pusing atau sakit kepala
- Batuk
- Rasa lapar berlebihan
- Insomnia
- Mudah cemas
- Mudah marah
- Sulit konsentrasi
Itulah pembahasan cara berhenti merokok secara bertahap. Keberhasilan berhenti merokok bergantung pada komitmen pribadi.
Vape hanyalah alat bantu untuk mempermudah proses pengurangan nikotin secara bertahap sehingga ketergantungan terhadap nikotin bisa ditekan.
Temanmu sedang berusaha berhenti merokok? Bagikan saja artikel ini agar mempertimbangkan vape sebagai salah satu jalan mereka berhenti!




