Bahaya Uap Vape di Ruangan Ber AC, Waspada!

vape di ruangan ber ac

Ngevape di ruangan ber AC sering dianggap sepele, padahal kondisi sirkulasi udara tertutup membuat uap vape lebih lama bertahan dan mempengaruhi kualitas udara. Tidak hanya bahaya untuk vapers sendiri, kondisi tersebut tidak baik untuk non-perokok atau perokok pasif.

Artikel ini akan membahas risiko, kawasan tanpa rokok, dan aturan terkait vape di ruangan ber AC agar para vapers lebih bijak dan tidak mengganggu kesehatan maupun kenyamanan orang di sekitarnya. Baca sampai habis, ya.

Daftar Kawasan Tanpa Rokok (KTR)

Sebelum membahas lebih lanjut tentang vape di ruangan ber AC, mari kita bahas tentang Kawasan Tanpa Rokok yang ternyata telah diatur dalam undang-undang.

Apa sih Kawasan Tanpa Rokok itu? Kawasan Tanpa Rokok atau yang disingkat dengan KTR merupakan ruangan atau area dilarang merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan, dan atau mempromosikan produk tembakau. 

Bagi perokok yang melanggar dengan sengaja kawasan tanpa rokok akan didenda paling banyak Rp 50.000.0000,- alias 50 juta rupiah. Meskipun tidak ada hukuman tegas bagi perokok yang melanggar, sebagai perokok yang bijak, kamu wajib mengetahui bahwa pemerintah mengatur kawasan-kawasan yang tidak diperbolehkan asap atau uap rokok.

Patuhi kebijakan dari pemerintah setempat untuk keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan bersama. Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, kawasan yang tidak boleh ada rokok, diantaranya:

  1. fasilitas pelayanan kesehatan
  2. tempat proses belajar mengajar
  3. tempat anak bermain
  4. tempat ibadah
  5. angkutan umum
  6. tempat kerja; dan
  7. tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan.

Setiap daerah memiliki aturan KTR (Kawasan Tanpa Rokok) sendiri. Daftar KTR di setiap provinsi bisa kamu cek di Perda (Peraturan Daerah) dari masing-masing daerah karena Pemerintah Daerah wajib menetapkan KTR tersendiri.

Misalnya Kalimantan Barat juga menyebutkan lebih detail KTR masing-masing poin di atas. Kawasan Tanpa Rokok poin fasilitas pelayanan kesehatan, meliputi:

  1. Tempat praktik mandiri tenaga kesehatan;
  2. Pusat Kesehatan Masyarakat;
  3. Klinik;
  4. Rumah sakit;
  5. Apotek;
  6. Unit transfusi darah;
  7. Laboratorium kesehatan;
  8. Optikal;
  9. Fasilitas pelayanan kedokteran untuk kepentingan hukum; dan
  10. Fasilitas pelayanan kesehatan tradisional.

Saat pergi atau memiliki aktivitas di kota tertentu, kamu bisa menanyakan ke orang sekitar boleh tidaknya merokok di wilayah tersebut. Kamu juga bisa mencari informasi secara mandiri dengan membaca daftar Kawasan Tanpa Rokok di peraturan masing-masing daerah.

Apakah Boleh Vape di Ruangan Ber-AC?

Setelah mengetahui mana saja area yang tidak boleh ada asap atau uap rokok, kini saatnya kamu tahu boleh tidaknya vape di ruangan ber AC. Merokok baik rokok konvensional dan rokok elektrik (vape) tidak disarankan dilakukan di ruangan ber-AC karena bisa berdampak buruk bagi perokok, orang di sekitar hingga meningkatkan risiko kerusakan pada AC dalam ruangan.

Beberapa tempat dengan AC memang diperbolehkan bagi perokok, seperti lounge, bar hingga club. Saat ini, ada AC yang secara khusus dibuat untuk mengurangi intensitas bau asap atau uap rokok.

Management tempat terkait tentu sudah mengatur sistem ventilasi ruangan hingga memasang alat khusus, seperti purifier atau ionizer, yang dapat membantu menghilangkan zat berbahaya seperti yang ada pada asap atau rokok/vape. 

Bahaya Vape di Ruangan Ber AC

Penggunaan vape di ruang tertutup plus ber-AC memiliki sejumlah risiko. Berikut bahaya nge-vape di ruangan ber AC yang perlu kamu perhatikan:

1. Uap Lama Bertahan

Di ruangan ber-AC, sirkulasi udara cenderung terbatas sehingga uap dari vape tidak cepat menghilang seperti di ruang terbuka. Uap yang dihasilkan bisa bertahan lebih lama di udara, membuat orang sekitar terpapar lebih banyak partikel kimia dari liquid yang diuapkan.

2. Kualitas Udara Menurun

AC biasanya hanya mengatur suhu, bukan menyaring partikel uap vape. Uap vape akan bercampur dengan debu dan polutan dalam ruangan sehingga menurunkan kualitas udara. Hal tersebut bisa menyebabkan sesak, bau menyengat, hingga membuat udara terasa lebih engap. Kondisi tersebut akan semakin parah saat sirkulasi udara buruk.

3. Residu atau Bau Menempel

Uap dari liquid mengandung partikel kecil yang dapat menempel di permukaan benda, seperti kaca, dinding, dan filter AC. Seiring waktu, residu dari uap vape bisa menumpuk dan meninggalkan bau tidak sedap yang sulit hilang.

4. Risiko Kesehatan 

Paparan uap vape di ruangan ber AC meningkatkan risiko bagi vapers maupun orang di sekitarnya. Kandungan dalam uap vape bisa terhirup kembali, memicu iritasi saluran pernapasan, memperburuk asma, hingga menimbulkan batuk dan sakit kepala. Efek tersebut lebih berbahaya bagi anak-anak, lansia, dan ibu hamil yang ada di ruangan yang sama.

Itulah penjelasan vape di ruangan ber AC. Penggunaan vape di ruangan ber AC tidak disarankan. Kamu bisa merokok saat ruangan ber-AC tersebut memang didesain khusus memiliki sirkulasi yang bagus atau mampu membersihkan uap atau asap. 

Tanya ke pemilik tempat, management gedung atau pihak yang memiliki kewenangan memberikan informasi resmi boleh tidaknya nge-vape di dalam ruangan yang kamu datangi.

Dengan memahami bahaya di atas, setiap vapers bisa menjaga kenyamanan bersama. Yuk, peduli dengan orang-orang di sekitar dengan membagikan informasi ini agar semakin banyak vapers lebih bijak saat puffing!

Jangan lewatkan insight menarik dari pertanyaan yang sering ditanyakan oleh para vapers di artikel berikut:

Bagikan melalui :

WhatsApp
X
Facebook
Telegram